23 Maret 2011

BUDIDAYA IKAN MAS

1. tentang ikan mas




Ikan mas atau common carp adalah salah satu jenis ikan air tawar. Bentuk tubuhnya panjang dan agak bulat dengan kepala kecil, punggung tinggi dan seluruh badannya bersisik besar. Nama lain dari ikan mas adalah karper, tombro, rayo, ameh, dan masmasan.

Ikan mas bisa dibilang ikan nomor satu di Indonesia, karena konsumennya sangat banyak, mulai dari kalangan bawah sampai kalangan atas. Ini wajar, karena daging yang tebal rasanya sangat lezat, dan kandungan gizinya tergolong tinggi. Terlebih lagi bila dimasak dengan berbagai variasi masakan, tentu saja akan mengundang selera makan penggemarnya.

Selain itu, ikan mas sering digunakan sebagai alat hiburan bagi oleh orang-orang yang punya hobi memancing. Ikan mas sudah dibudidayakan sejak puluhan tahun yang lalu, dan bukan ikan aneh bagi orang Indonesia. Karena konsumennya sangat banyak, maka permintaan pasar ikan mas tak pernah surut, sedangkan suplaynya selalu kurang. Keadaan ini menjadikan harga ikan mas tetap tinggi, lebih tinggi dari biaya produksi.

2. Morfologi ikan mas
Identifikasi morfologi ikan mas perlu disajikan secara lengkap pada setiap publikasi, mengingat hewan ini masih menjadi bahan uji para peneliti, mahasiswa, siswa dan kalangan masyarakat lainnya. Data ini akan membantu mereka dalam penelitiannya. Lewat artikel ini, saya akan mencoba menyajikan secara lengkap.

Ikan mas berbadan panjang dengan perbandingan antara panjang total dengan tinggi badan 3 : 1 (tergantung varitas). Bila dipotong di bagian tengah badan memilki perbandingan antara tinggi badan dan lebar badan 3 : 2 (tergantung varitas). Warna tubuh ikan mas juga tergantung dari varitas, ada merah, kuning, abu-abu, kehijauan, dan ada juga yang belang.

Tubuh ikan mas terbagi tiga bagian, yaitu kepala, badan, dan ekor. Mulut, sepasang mata, hidung, dan tutup insang terletak di kepala. Seluruh bagian tubuh ikan mas ditutupi dengan sisik yang besar, dan berjenis ctenoid. Pada bagian itu terlihat ada garis linea lateralis, memanjang mulai dari belakang tutup insang sampai pangkal ekor.

Mulut kecil, membelah bagian depan kepala. Sepasang mata bisa dibilang cukup besar terletak di bagian tengah kepala di kiri, dan kanan. Sepasang lubang hidung terletak di bagian kepala. Sepasang tutup insang terletak di bagian belakang kepala. Selain itu, pada bagian bawah kepala memiliki dua pasang kumis sungut yang pendek.

Ikan mas memiliki lima buah sirip, yaitu sirip punggung, sirip dada, sirip perut, sirip dubur, dan sirip ekor. Sirip punggung panjang terletak di bagian punggung. Sirip dada sepasang terletak di belakang tutup insang, dengan satu jari-jari keras, dan yang lainnya berjari-jari lemah. Sirip perut hanya satu terletak pada perut. Sirip dubur hanya terletak di belakang dubur. Sirip ekor juga hanya satu, terletak di belakang, dengan bentuk cagak.

3. kelebihan ikan mas
Ikan mas memiliki bebepapa kelebihan dibandingkan dengan ikan air tawar lainnya, diantaranya :

a. Bisa mencapai ukuran sangat besar, dulu di Bandung ada orang yang memiliki ikan mas seberat 25 kg.
b. Bertulang cukup besar, dan berduri sedikit, sehingga tidak khawatir termakan.
c. Tumbuh sangat cepat, bisa 5 kali lebih cepat dari ikan-ikan air tawar lainnya.
d. Sangat respon terhadap pakan tambahan
e. Mudah dibudidayakan, karena ikan mas dapat dipijahkan secara alami, dan dapat dibesarkan diberbagai lingkungan budidaya, seperti di kolam tanah, kolam air deras (running water pond), keramba, di jaring terapung (floating cage)

4. delapan varietas ikan mas
Dari buku “ Pembenihan ikan I “ yang diterbitkan oleh Sekolah Pembangunan Pertanian Sekolah Usaha Perikanan Menengah (SPP SUPM) Bogor tahun 1986, tercatat ada delapan (8) varitas ikan mas di Indonesia, yaitu majalaya, Punten, Taiwan, kumpay, Sinyonya, Merah, kancra domas, dan kaca. Namun untuk membedakan varitas ikan mas yang ada sekarang sangat sulit, karena ikan mas itu sudah tidak jelas lagi asal-usulnya.

Untuk membedakan ke delapan varitas ikan mas dapat dilihat dari warna, bentuk badan, sirip, dan sisik.

Majalaya : badan agak pendek dengan punggung tinggi, dinding perut tebal, warna hijau keabu-abuan, dan sisik di bagian punggung lebih gelap dibandingkan dengan sisik-sisik di bagian lainnya.

Punten : badan pendek, mempunyai punggung tinggi, mata agak menonjol, dan gerakan lambat dan jinak.

Taiwan : badan agak panjang, punggung agak bulat, sirip ekor bagian bawah dan sirip dubur bagian tepi berwarna kuning kemerahan, dan kurang jinak.

Kumpay : badan panjang dengan warna sisik kuning emas, kuning kemerahan, ciri khas dari ikan mas varitas ini adalah sirip-siripnya sangat panjang.

Sinyonya : badan panjang, mempunyai punggung pendek, ciri khas varitas ini mata pada ikan dewasa bermata sipit dan kurang menonjol, termasuk ikan mas yang jinak.

Merah : badan panjang dengan punggung pendek, warna merah kekuningan, dan mata agak menonjol.

Kancra domas : badan panjang, sisik bagian punggung berwarna gelap, warna tubuh coklat keemasan, atau coklat kemerahan, sisik-sisik kecil-kecil dan tidak teratur.

Kaca : badab berukuran sedang, dan sebagian badan tidak tertutup sisik, sisik hanya terdapat sepanjang garis rusuk (linea lateralis) dan dekat sirip.

5. Kelayakan ikan mas
Ikan mas layak dibudidayakan. Karena biaya produksi setiap kilogramnya (cost) ikan mas tidak terlalu tinggi, sedangkan harga jualnya (price) tergolong tinggi, jauh melebihi biaya produksi. Jadi keuntungan (profite) yang diperoleh tergolong tinggi.

Harga setiap kilogram ikan mas konsumsi di pedagang eceran di Jawa Barat bisa mencapai Rp. 16.000,-. Sedangkan biaya produksi setiap kilogramnya paling tinggi Rp. 10.000,-. Jadi ada keuntungan sebesar Rp. 6.000,- setiap kilogramnya. Di beberapa propinsi di Indonesia, harga ikan mas konsumsi ada yang mencapai Rp. 30.000,-.

Selain itu, permintaan pasarnya (demand) tak pernah surut, terutama pasar dalam negeri, sedangkan pasokannya (supplay) masih sangat kurang. Inilah peluang usaha yang sangat besar bagi para pembudidaya. Tanda lain kelayakan budidaya ikan mas adalah semakin bertambahnya jumlah pembudidaya, terutama pembudidaya jaring terapung.

6. Penurunan kualitas genetik
Budidaya ikan mas kini mengalami banyak masalah. Masalah yang paling berat adalah adanya serangan Koi Herpes virus (KHV). Akibat virus ini, jutaan ton ikan mas mati dalam kurun waktu lima tahun. Tentu saja, kematian yang begitu banyak ini menimbulkan kerugian bagi para pembudidaya. Mereka menjerit dalam suasana kepedihan.

Puluhan milyar melayang, tanpa mungkin ada yang mengganti. Namun masalah itu, bukan kesalah manusia, faktor alam yang dominan menjadi penyebabnya. Sampai saat ini, belum ada cara yang pratis, dan murah untuk mengatasi KHV. Para ahli perikanan tak bisa berbuat apa-apa, hanya bisa bicara, tanpa bisa menanggulanginya. Sungguh tragis. Hanya menunggu keajaiban saja.

Masalah lain yang cukup mengkhawatirkan, dan sudah lama terjadi adalah adanya penurunan kualitas genetik pada ikan mas. Akibatnya pertumbuhan ikan mas semakin lambat. Selain itu, ikan mas menjadi tidak tahan terhadap perubahan lingkungan, dan serangan penyakit. Ini juga sangat merugikan petani, karena biaya produksi semakin tinggi.

Penurunan kualitas genetik pada ikan mas lebih disebabkan karena kecerobohan manusia, yaitu karena salah dalam penggunaan induk (broodfish). Banyak sekali pembudidaya (culturis) yang belum mengerti tentang pentingnya ilmu genetik. Kesalahan yang dilakukan adalah dengan menggunakan induk sembarangan, yaitu dengan mengawinkan induk jantan dan betina dalam satu keturunan.

Perkawinan dalam satu keturunan dapat mengakibatkan penurunan kualitas genetik, karena terjadi perkawinan sedarah, atau lebih dikenal dengan istilah inbreeding. Kesalahan ini masih dapat ditanggulangi dengan mensosialisikan ilmu genetik kepada para pembudidaya. Inilah tugas dari para ahli perikanan, balai-balai penelitian perikanan dan instansi terkait lainnya.

sumber : http://solusiikanmas.blogspot.com

1 komentar:

  1. Saya Angga Widhi Atmoko petani ikan mas konsumsi dari Cijambe, Subang, Jawa Barat. Sudah berjalan dari tahun 2012. Dengan panen 2ton/minggu. Menyediakan ikan mas konsumsi segala ukuran (6ekor/kg. 4ekor/kg. 2ekor/kg) harga mengikuti harga pasar. Bisa langsung survey ketempat budidaya untuk negoisasi.
    "Welcome to survey and view fish farming"

    Harga: Rp 23.000 (masih bisa nego)
    Stok: 2ton/minggu
    stok sampai 6ton/bulan
    Pemesanan minimal 5kwintal,
    harga di atas belum termasuk ongkos kirim. ongkos kirim bisa disesuaikan dengan tempat pengiriman


    Bagi rekan- rekan yang membutuhkan informasi lebih lanjut mengenai komoditi yang ditawarkan, silahkan hubungi kami.
    Melayani seluruh indonesia.
    Angga Widhi Atmoko
    081213324358
    085785886724
    angga.widhi19@gmail.com

    Terima kasih

    BalasHapus