27 Maret 2011

JENIS KOLAM AIR TAWAR

Jenis kolam yang populer hingga saat ini ada 3 tipe, yaitu:
1. Kolam Tanah (atau sawah)
2. Kolam Semen (atau media solid selain tanah)
3. Kolam Terpal (atau media elastis yang sejenis)

mari kita mulai membahas satu persatu,

KOLAM TANAH (Sawah)


Kolam yang dimaksud adalah kolam yang dibuat dengan cara menggali tanah / sawah kemudian mengisinya dengan air. Kolam ini memiliki dinding dan dasar berupa tanah.
Tipe kolam ini cukup banyak pemilihnya bahkan cenderung paling populer di kalangan petani ikan, karena pembuatannya cukup mudah dan sederhana, hanya menggali tanah dan mengisinya dengan air.Meskipun ada juga kolam tanah yang terjadi secara alami dan siap digunakan untuk memelihara ikan.

Meski demikian, pada perkembangannya, kolam tanah memiliki beberapa modifikasi. Misalnya memberikan lapisan batu pada dinding, atau lapisan pasir pada dasar kolam. Namun pada intinya, kolam tanah yang dimaksud adalah Kolam dimana air yang ada di dalamnya bersentuhan langsung dengan tanah bebas / bumi.

Keuntungan pada Kolam Tanah
1. Karena air bersentuhan langsung dengan tanah bebas, maka secara alamiah kadar Ph dan suhu akan diatur oleh alam, sehingga kontrol Ph dan suhu hampir tidak perlu dilakukan, kecuali pada kondisi-kondisi tertentu.
2. Biaya pembuatan yang relatif murah.
3. Kondisi kolam yang alami membuat pengkayaan pakan alami berupa plankton dan hewan renik lebih optimal.
4. Keadaan alami kolam yang mirip dengan habitat asli ikan, akan membuat daya hidup lebih tinggi.

Kelemahannya
1. Sangat bergantung dengan keadaan dan jenis tanah tempat membuat kolam. Jika tanah tersebut tidak sehat atau bahkan mengandung bahan / zat yang berbahaya maka ekosistem pada kolam akan tergangu.
2. Diding atau dasar kolam yang terbuat dari tanah akan lebih rawan longsor dan terkikis air, juga dapat menjadi sarang bagi predator dan kompetitor alami, seperti kepiting, udang, lele liar, ikan gabus, belut dan sidhat.
3. Pada cuaca ekstrim, seperti hujan terus menerus, kontrol pada kolam dan air akan lebih sulit.
4. Proses pengeringan kolam yang memakan waktu cukup lama (antara 2-5 hr).
5. Keadaan alami kolam membuat predator alami lebih nyaman untuk berkunjung, seperti katak, ular, lingsang, dan burung.
6. Keadaan kolam yang lebih rendah dari ketinggian air, kadang akan mempersulit sirkulasi air dan pengeringan kolam.
7. Perawatan kolam ekstra untuk mengatasi dinding terkikis, penambalan lubang, pengangkatan endapan tanah.

KOLAM SEMEN (atau media solid selain tanah)

Kolam jenis ini adalah kolam yang pada umumnya dibuat karena keadaan tanah / lingkungan tidak memungkinkan atau kurang sesuai untuk dibuat kolam, atau dikerenakan sistem pemeliharaan yang dipilih.
Sebutan yang lebih tepat sebenarnya adalah KOLAM SOLID, karena kolam ini secara keseluruhan baik dinding maupun dasar kolam terlapisi bahan solid yang kedap air, seperti : semen, batu cetak, fiber, kaca ataupun logam anti karat.
Air di dalam kolam ini tidak bersentuhan langsung dengan tanah bebas / bumi.

Keuntungan kolam semen
1. Sistem pengairan dapat dibuat dengan baik, untuk memaksimalkan sirkulasi air, pengeringan kolam dan juga perawatan.
2. Kolam tidak mudah rusak, terkikis maupun berlubang (karena adanya hewan yang bersarang di dinding / dasar kolam).
3. Perawatan kolam yang lebih mudah dan murah.
4. Efisiensi tempat dengan pembuatan dinding antar kolam (jika memiliki lebih dari 1 kolam) yang lebih tipis, namun kuat menahan tekanan air.
5. Memungkinkan untuk membangun kolam dengan ketinggian di atas rata-rata air, dengan pembuatan dinding extra.
6. Ukuran kolam yang lebih tepat, presisi dan lebih flexible dalam bentuk, sesuai dengan kebutuhan.
7. Proses pengeringan kolam lebih cepat (1-2 hari).
8. Mencegah predator dan kompetitor alami bersarang di dalam kolam secara permanent.

Kelemahannya
1. Keadaan tidak alami ini membuat kita harus rajin mengontrol Ph dan suhu air dalam kolam. Meskipun pada kasus-kasus tertentu, kolam solid bisa mengatur sendiri Ph dan suhu yang alami.
2. Pertumbuhan plankton dan hewan renik pada kolam solid tidak dapat mencapai tingkat optimal dikarenakan media yang tidak alami.
3. Biaya pembuatan kolam yang relatif mahal.
4. Daya hidup pada kolam semen lebih rendah dari kolam tanah.
5. Pertumbuhan ikan relatif lebih lambat dari kolam tanah, dan tingkat stress pada ikan lebih tinggi.


KOLAM TERPAL (atau media lain yang sejenis)

Pengembangan dan penggunaan kolam terpal relatif masih baru, dibanding dengan keberadaan kolam tanah dan kolam solid yang sudah bermula dari abad sebelum masehi.
Kolam Terpal mulai menjadi pilihan alternatif dan bahkan menjadi pilhan favorit saat pembuatan kolam tanah maupun kolam solid tidak mungkin dilakukan karena kondisi-kondisi tertentu.
Sebagai contoh, jika tanah tempat kita akan membuat kolam adalah jenis berpasir (mirip di pantai).Maka tidak memungkinkan bagi kita membuat kolam tanah, karena air akan terus terserap oleh pasir. tetapi untuk membuat kolam semen biaya produksinya terlalu mahal, maka pilihan akan jatuh pada Kolam Terpal.

Kolam ini biasanya dibuat dengan cara menggali tanah seperti pada kolam tanah, tetapi kemudian secara keseluruhan, baik dinding maupun dasar kolam dilapisi (ditutup) dengan terpal maupun bahan elastis lain yang kedap air.
Meski demikian ada juga kolam terpal yang dibuat dengan modifikasi sistem kolam tanah dengan kolam semen. Misalnya kolam berdinding semen (batako) dengan dasar tanah, kemudian dilapis dengan terpal. Ada juga kolam berdinding terpal yang disangga dengan kerangka dari kayu maupun logam.

Keuntungan kolam terpal
1. Biaya pembuatan yang relatif murah.
2. Perawatan yang mudah dan murah.
3. Tingkat flexibilitas keberadaan dan penempatan kolam yang tinggi (memungkinkan untuk dipindah, disesuaikan dengan luas lahan, dan ditempatkan di hampir semua lokasi).
4. Meminimalisir keberadaan dan memudahkan kontrol terhadap predator dan kompetitor alam.
5. Proses pengeringan kolam yang cepat (1-2jam).

Kelemahan
1. Sama seperti pada kolam semen, Ph dan Suhu menjadi fokus dalam pemeliharaan pada kolam terpal. Ada beberapa teknik untuk kolam terpal dalam mengatur suhu air, salah satunya adalah pemberian sekam (kulit padi), atau serbuk gergaji pada dasar kolam sebelum ditutup terpal.
2. Plankton dan hewan renik akan sulit berkembang pada kolam terpal, dikarenakan miskinnya unsur hara yang menjadi media berkembangnya plankton / hewan renik.
3. Tingkat keawetan kolam yang rendah bila dibandingkan kolam semen.
4. Bahan pelapis elastis yang dipilih, memungkinkan mengandung zat berbahaya bagi kehidupan makhluk air dan manusia.
5. Daya hidup ikan lebih rendah dibanding kolam tanah.
6. Ukuran kolam terpal hingga saat ini masih terbatas pada luas terpal yang tersedia di pasaran.
7. Jelas kita menambah jumlah polusi plastik dunia.. jangan lupa, sedikit lama-lama menjadi bukit.

Jika anda ingin membuat kolam, maupun mengembangkan kolam yang sudah ada, sekarang anda bisa memodifikasi sendiri, sesuai dengan keadaan lokasi, lingkungan dan dana dimiliki.
Hampir semua jenis ikan air tawar dapat dipelihara pada 3 jenis kolam ini, hanya saja akan ada penyesuaian-penyesuaian pada teknik pemeliharaan, sistem pengairan, bentuk dan ukuran kolam dan sumber airnya.

Nah, kira-kira kolam yang ingin anda buat termasuk yang jenis apa?

CATATAN

Kondisi alam / lingkungan yang terbuka dengan banyak sinar matahari akan lebih mengoptimalkan kesehatan kolam.
1. Membantu terjadinya fotositesis pada tanaman air sehingga memperkaya oksigen terlarut.
2. Membunuh parasit dan mencegah berkembangnya jamur.
3. Mempercepat pertumbuhan dan siklus hidup plankton dan hewan renik sebagai pakan alami.
4. Mengatur suhu air kolam sehingga tidak terlalu dingin. Air yg terlalu dingin akan menghambat pertumbuhan ikan, karena penggunaan kalori berlebih sebagai ekstra penahan dingin.
5. Penguapan gas amonia dan racun dalam kolam akan lebih cepat.

Semoga informasi singkat yang diambil dari berbagai sumber dan berdasarkan pengalaman ini dapat membantu anda.

Salam perikanan,

Baca Selengkapnya......

26 Maret 2011

BUDIDAYA IKAN MAS III

17. Ketinggian Tempat Untuk Ikan Mas
Ketinggian suatu tempat diukur dari titik nol. Titik nol adalah permukaan air laut. Tinggi rendahnya ketinggian satu tempat sangat berpengaruh pada suhu, baik suhu udara maupun suhu air. Air termasuk benda yang lambat terhadap pengaruh suhu. Sedangkan udara bukan benda, dan mudah sekali terpengaruh oleh perubahan suhu.
Ikan mas dapat hidup pada kisaran suhu 14 – 38 o C. Secara alami, ikan ini bisa memijah pada suhu 22 – 30 o C. Pemijahan yang baik pada suhu 25 – 30 o C. Pada suhu dibawah 14 o C dan diatas 38, kehidupan ikan mas mulai terganggu dan akan mati pada suhu 6 o C dan 42 o C.

Ikan mas tidak bisa hidup di air laut. Artinya ikan ini tidak bisa hidup pada titik nol. Ikan mas juga bisa hidup di pegunungan. Di berbagai daerah di Indonesia, ikan mas bisa hidup di atas ketinggian 1000 di atas permukaan air laut. Jadi, ikan mas bisa hidup pada ketinggian 10 – 1.000 di atas permukaan air laut.

18. Syarat Lahan
Agar proses produksi ikan mas dapat berjalan lancar dan tidak menemukan kendala, maka lahan untuk membangun fasilitas produksi ikan mas harus memenuhi persyaratan teknis, ekonomis dan sosiologis.

Secara teknis, lahan untuk fasilitas produksi ikan mas harus memenuhi persyaratan-persyaratan sebagai berikut :
a. Dekat dengan sumber air, tapi bukan daerah banjir
b. Kualitas airnya baik dan tidak tercemar oleh limbah industri dan logam berat
c. Air mengalir kontinu sepanjang tahun.
d. Jenis tanahnya baik dan tidak porous.
e. Luas lahan sesuai dengan skala usaha

Secara sosiologis, lahan untuk fasilitas produksi ikan mas harus memenuhi persyaratan-persyaratan sebagai berikut :
a. Dapat menjaga lingkungan hidup dan kelestarian alam. Artinya, lahan yang digunakan tidak merusak lingkungan yang sudah ada sehingga nantinya dapat terjalin hubungan baik dengan masyarakat pengguna lahan di sekitarnya.

b. Menggunakan sumber daya alam yang ada di se-kitarnya. Artinya, dalam penyediaan sarana dan prasarana tidak harus mencari atau mendatangkan dari daerah lain, sehingga biaya penyediaannya murah.

c. Menggunakan tenaga kerja penduduk sekitarnya. Artinya, orang-orang yang bekerja berasal dari masyarakat sekitarnya, sehingga bisa mengurangi pengangguran dan tidak menimbulkan kecemburu-an social.

d. Keamanan lahan terjamin atau tidak diganggu oleh orang-orang yang tidak bertanggung jawab.
e. Memperoleh ijin tokoh-tokoh setempat dan persetu-juan dari masyarakat sekitarnya.

Secara ekonomis, lahan fasilitas produksi ikan mas harus memenuhi persyaratan-persyaratan sebagai berikut :
a. Dekat dengan daerah pemasaran, agar mudah da-lam memasarkan hasil dan tidak memerlukan biaya yang besar dalam pengangkutan.

b. Tersedia prasarana jalan yang baik dan sarana ang-kutan yang memadai, agar pengangkutan sarana produksi dan pemasaran hasil bisa lebih cepat.
c. Lokasi tidak jauh dari pusat kota agar sarana pro-duksi mudah diperoleh dan harganya tidak terlalu mahal.

d. Sarana produksi mudah didapat, sehingga bila dibutuhkan segera dapat diperoleh.
e. Sarana perhubungan lain, seperti telepon lancar, sehingga mudah dalam komunikasi.

19. Jenis Tanah Untuk Lahan
Atas dasar jenis, tanah dibagi dalam 4 golongan, yaitu tanah liat atau lempung berpasir, tanah terapan dengan kandungan pasir 30 persen, tanah berfraksi kasar dan tanah berkrikil dan berbatu.

Dari keempat jenis tanah, tanah liat atau lempur berpasir adalah tanah yang paling cocok untuk lahan budidaya ikan mas. Karena tanah itu akan mudah dibuat kolam. Selain itu, jenis tanah ini sangat subur.

Cara sederhana untuk melihat jenis tanah ini adalah dengan menggenggam tanah itu. Bila tidak hancur, maka itulah tanah liat. Jenis tanah lain yang masih bisa dijadikan lahan adalah tanah terapan. Namun tanah ini agak susah dibuat kolam dan kurang subur.

20. Sumber Air Kolam
Air adalah media hidup ikan. Agar ikan hidup baik, maka air untuk ikan mas harus berkualitas baik, berkuantitas cukup dan kontinyu. Ada beberapa sumber air untuk nila, diantaranya sungai, kali atau solokan, saluran irigasi dan saluran airnya.

Sungai adalah air yang mengalir di atas permukaan tanah dengan lebar minimal 10 m. Debit air di sungai sangat besar, terutama pada musim hujan. Sebelum dialirkan ke kolam-kolam, pada sungai itu harus dibuat dulu bendungan. Bendungan itu harus kuat, tetapi pembuatannya membutuhkan biaya yang besar. Itu harus menjadi perhitungan secara ekonomis. Karena itu sebuah kolam akan lebih baik digunakan untuk 100 kolam. Sangat tidak efisien bila digunakan untuk 10 kolam.

Irigasi adalah air yang mengalir di atas permukaan tanah dengan lebar rata-rata 3 m. Air irigasi berasal dari sungai dibendung. Pada sebuah irigasi, sebelum dialirkan ke kolam harus dibuat dulu bendungan, tetapi bendungan itu tidak besar, dan tidak membutuhkan biaya besar. Dan itu juga harus dihtung secara ekonomis. Air irigasi akan lebih baik digunakan untuk minimal 10 kolam. Bila digunakan hanya untuk 5 kolam, kurang efisien.

Solokan adalah air ayang mengalir di atas permukaan tanah dengan lebar rata-rata 0,5 m. Air solokan bisa berasal dari irigasi, atau dari air tanah, atau mata air. Sebelum dialirkan ke kolam tidak perlu harus dibuat dam, tetapi cukup dengan gundukan batu. Solokan bisa cocok untuk 5 kolam, tidak cocok untuk 10 kolam, apalagi untuk 100 kolam.

21. Menghitung Debit air
Air untuk ikan mas harus cukup selama pemeliharaan. Untuk itu sebelum membuat perkolaman debit air yang mengalir dari sumber air harus dihitung. Ada banyak cara untuk menghitung debit air, diantaranya melalui perhitungan matematis dan perhitungan langsung.

Penghitungan matematis sangat cocok untuk mengukur debit air dari sumber air, misalnya saluran irigasi. Ukur lebar saluran. Ukur pula kedalaman airnya. Tentukan dua buah titik pada saluaran itu, misalnya titik A dan titik B.

Lepaskan pelampung dari kayu gabus atau benda ringan lainnya, misalnya lempengan sterofoam. Bila lebar saluran 1 m, kedalaman air 50 cm, jarak antara titik A dengan titik B 10 m dan waktu yang di-tempuh pelampung 50 detik. Maka debit air saluran itu adalah :

1 m x 0,5 m x 10 m/detik = 100 ltr/detik

Perhitungan langsung sangat cocok untuk debit air yang masuk ke sebuah kolam. Tampung air yang masuk ke dalam kolam dengan sebuah ember sampai penuh. Catat waktunya. Bila volume ember 20 liter dan waktu-nya 10 detik, maka debit air yang masuk ke dalam kolam itu 2 liter/detik.

22. Pemeriksaan Kualitas Air
Kualitas air perlu diperiksa. Karena tidak semua air cocok untuk ikan mas. Air yang tidak cocok bisa menyebabkan kematian dan menimbulkan kerugian besar. Pemeriksaan kualitas air bertujuan untuk mengetahui berbagai sifat fisika, biologi dan kimia air. Sifat fisika air terdiri dari tiga parameter pokok, yaitu warna, kekeruhan dan suhu.

Sifat biologi air terdiri dari dua parameter, pokok yaitu jenis dan jumlah hewan yang hidup. Sedangkan sifat kimia terdiri dari lima parameter pokok, yaitu pH, oksigen (O2), karbondioksida (CO2), alkalinitas dan amoniak (NH3). Untuk memeriksa kualitas air, sebaiknya minta bantuan balai penelitian, peguruan tinggi atau instansi terkait lainnya.

Berikut beberapa parameter kualitas air yang baik untuk budidaya ikan mas : suhu air 25 – 30 O C, warna hijau kecoklatan, kekeruhan 20 – 40 cm oleh plankton, oksigen minimal 4 mg/l, karbondioksida maksimal 25 mg/l, pH 6,5 – 7,5, amoniak maksimal 0,1 mg/l, dan alkalinitas 50 – 30 mg/l.

23.Simpel Tahu Kualitas Air
Kualitas air untuk ikan mas memang harus diperiksa agar air itu baik untuk kehidupan ikan mas. Cara yang baik dengan meminta bantuan balai-balai penelitian perikanan atau peguruan tinggi. Namun cara itu memerlukan waktu yang lama. Sedangkan waktu sangat berharga buat anda. Selain itu juga memerlukan biaya yang besar. Padahal uang itu bisa digunakan untuk keperluan lainnya.

Ada satu cara yang paling sederhana untuk melakukannya, yaitu dengan melihat kehidupan ikan nila, nilem dan tawes. Bila ketiga jenis ikan itu bisa hidup dengan baik, maka air itu cocok juga untuk ikan mas. Bila ketiga ikan itu mati, atau tidak bisa hidup dengan baik berati kualitas air di sana tidak cocok untuk ikan mas. Ingat jangan sekali-kali melihat kehidupan ikan lele, karena ikan lele tahan hidup pada kualitas air yang kurang baik.

24. Menjaga kualitas Air
Air dalam kolam ikan mas harus dipertahankan agar tetap baik. Pada kualitas air yang baik, ikan mas akan hidup dengan baik dan tumbuh dengan cepat. Salah satu cara yang baik adalah dengan memberikan debit air yang cukup. Dan debit air yang masuk ke setiap kolam harus diatur.

Debit air yang besar belum tentu cocok untuk ikan mas. Selain itu sangat tidak ekonomis, karena air kelebihannya bisa untuk kolam lain. Untuk kolam seluas 200 – 300 m2 bisa diberi debit antara 1 – 2 ltr/detik, kolam seluas 400 – 600 m2 bisa diberi debit antara 4 – 5 ltr/detik, sedangkan kolam seluas 1.000 m2 bisa diberi debit antara 8 – 10 ltr/detik.

25. Mengatasi Sampah
Air yang mengalir dalam sebuah sumber air tidak selalu bersih. Ada sumber air yang banyak mengandung sampah, terutama air yang sudah melewati perkampungan penduduk atau pasar. Sampai bisa menghalangi air yang masuk ke sebuah areal perkolaman, sehingga air itu tidak cukup untuk seluruh kolam.

Cara yang paling mudah adalah dengan memasang saringan dari besi atau bambu. Sampah yang menempel pada saringan harus dibuang agar air bisa mengalir dengan deras. Pembuangan sebaiknya dilakukan minimal dua kali, yaitu pagi, dan sore hari. Selain itu, pembuangan sampai juga dilakukan sesudah hujan.

26. Mengatasi Lumpur
Selain sampah, air yang mengalir pada saluran sering mengadung lumpur. Lumpur bisa berasal dari sawah yang baru dibajak, bisa juga karena telah terjadi hujan deras. Lumpur yang terlalu banyak bisa menurunkan kualitas air. Selain itu lumpur juga bisa menimbulkan pendangkalan pada kolam.

Cara sederhana untuk me-ngatasi hal itu dengan membuat kolam atau bak pengendapan. Dengan cara itu, lumpur akan mengendap dan air yang masuk ke perkolaman bisa lebih bersih.

Cara lainnya dengan membuat filter.
Sungai sangat kotor. Terutama setelah hujan. Ada banyak polutans sana, sampah, lumpur, daun, dan polutans lainnya. Semuanya sangat mengganggu aktivitas budaya.

Sampah dapat memblokir air saat ini, hal ini dapat menyebabkan banjir, air kurang kolam. Sampah juga membawa penyakit. Lumpur bisa shallowe kanal, dan membuat banjir, sedikit air ke kolam. Lumpur juga shallowe kolam.

Filter adalah salah satu facillity untuk mencegah mereka. Hal itu membuat di depan kolam, dengan semen. Sebuah filter memiliki 8 bagian, adalah lubang drain inlet, bar, tangki sedimen, filter, tangki air yang jernih, keluar saluran, outlet,.

Ukuran filter tergantung dari debit. Debit 10 liter / detik, membuat filter dengan panjang 5 m, lebar 2 m, dan dalamnya 2 m. Disharge 20 liter / detik, membuat filter dengan panjang 6 m, lebar 3 m, dan dalamnya 2 m.

Inlet dibuat dekat sungai, lebar 0,5 - 1 m, kedalaman 0,3 - 0,5 m. Inlet fucnted oleh air air. Pada bagian ini membuat sebuah bar dengan bar ion 0,6 cm diameter, dan jarak 2 cm. Bar functed untuk memblokir sampah.

Tangki sedimen dilakukan setelah masuk, dengan panjang 2 m dari 5 m. Bagian ini dibuat zig-zag, dan di bagian bawah membuat lubang untuk tamasya lumpur. Tangki sedimen functed oleh lumpur blok, sehingga watter followe saat ini.

Setelah tangki sedimen, dibuat filter, dengan 1 m dari 5 m. Ini adalah bagian utama filter. Dalam bagian ini semua pulutas disaring, sehingga air yang memiliki pemikiran yang jelas. Bahan Filter, adalah sirtu, pasir, dan serat sawit.

27. Mengatur Pengairan Kolam
Perkolaman ikan mas, atau ikan lainnya adalah suatu areal yang memiliki minimal 4 buah kolam. Sebuah perkolaman bisa sampai puluhan bahkan ratusan kolam. Pengairan suatu perkolaman harus diatur, agar kualitas air kolam tetap baik. Selain itu juga agar mudah pengelolaannya. Pengairan kolam ada dua sistem, yaitu seri dan paralel.

Seri adalah sistem pengairan kolam dimana setiap kolam tidak mendapat air baru dari saluran pemasukan, tetapi air hanya dialirkan ke sebuah kolam dan air itu dialirkan lagi ke kolam lain. Sistem pengairan ini kurang baik, karena tidak dapat menjaga kualitas air kolam. Selain itu, sistem ini sulit dalam pengelolaannya, terutama sewaktu panen. Bila kolam bagian atas dipanen akan mengganggu kolam bagian bawahnya.

Paralel adalah sistem pengairan dimana setiap kolam mendapa air baru atau air yang sudah dialirkan tidak dialirkan ke kolam lain. Sistem pengairan ini yang baik, karena kualitas air kolam dapat terjaga. Selain itu, sis-tem ini mudah dalam pengelolaannya. Bila kolam satu dipanen tidak mengganggu kolam lain.

Sebuah perkolaman dengan pengairan sistem seri akan terdiri dari tiga bagian, yaitu saluran masuk, kolam dan saluran pembuangan. Saluran pemasukan dibuat di bagian tengah, saluran tengah dibuat di tepi atau di belakang kolam. Sementara kolam dibuat antara saluran pemasukan dan saluran pembuangan.

28. Sarana Pembenihan
Sarana pembenihan ikan mas terdiri dari kolam induk jantan dan betina, kolam pemijahan dan kolam pendederan.

Kolam induk jantan dan betina
Kolam induk jantan dan betina adalah tempat untuk pematangan gonad induk jantan dan betina, sebelum dan sesudah dipijahkan. Kolam induk jantan dan betina harus dibuat terpisah, agar tidak terjadi pemijahan liar.

Kedua kolam tersebut sebaiknya dibuat dari beton, atau tembok, dan ukurannya tidak terlalu luas, maksimal 50 m2. Tujuannya agar memudahkan dalam pengeringan sewaktu seleksi.

Kalau tidak dibuat dari beton, bisa juga kolam tanah, asalkan pematangnya kuat. Seperti kolam-kolam lainnya, kolam-kolam ini dilengkapi dengan lubang pemasukan, dan pengeluaran air. Keadaan dasar kolam harus melandai ke lubang pengeluaran air.

Kolam pemijahan dan penetasan
Kolam pemijahan adalah tempat untuk mempersatukan induk jantan dan betina agar terjadi pemijahan. Kolam ini sebaiknya dibuat dari beton, agar telur-telurnya tidak terbungkus lumpur, dan dibuat tidak terlalu luas, maksimal 12 m2, panjang 4 m, lebar 3 m, dan tinggi 1 m.

Selain dibuat dari beton, kolam pemijahan bisa juga berupa kolam tanah. Bahkan di beberapa tempat di Jawa Barat, kolam pemijahan ini sering disatukan dengan kolam pendederan. Tujuannya agar memudahkan dalam menebarkan larva.

Biasanya kolam pemijahan ini digunakan pula sebagai kolam penetasan. Pada cara ini yang diambil dari kolam pemijahan induk jantan dan betina. Kalau penetasan akan dilakukan di tempat lain, maka kolam penetasan harus dibuat tersendiri. Pada cara ini, yang dipindahkan bukan induk, tetapi telurnya.

Kolam pendederan
Kolam pendederan adalah tempat untuk memelihara larva hingga sangkal, atau benih yang siap dipelihara di tempat pembesaran. Kolam pendederan terdiri dari tiga buah, yaitu kolam pendederan pertama, kolam pendederan kedua, dan kolam pendederan ketiga.

Kolam pendederan sebaiknya bukan kolam beton, tetapi kolam tanah, karena kolam tanah lebih subur dibandingkan dengan kolam beton. Di kolam tanah, larva atau benih akan lebih cepat pertumbuhannya.

Kolam pendederan harus luas, berukuran antara 500 – 1.000 m2. Selain lubang pemasukan (inlet), dan pengeluaran air (outlet), kolam pendederan harus dilengkapi dengan kemalir, agar memudahkan dalam pemanenan.

29.Sarana 1 Ton Sangkal
Produksi sangkal ikan mas (10 – 12 cm) setiap periode sangat tergantung dari hasil larva dari pemijahan. Setiap pemijahan, setiap kilogram induk betina bisa menghasilkan benih ukuran 2 – 3 cm antara 20 – 30 ekor.

Untuk induk 3 kg bisa menghasilkan benih ukuran 2 – 3 cm antara 60 – 90 ekor. Namun karena adanya pengaruh Koi Herpes Virus (KHV), mortalitas pada pendederan masi tinggi. Karena itu, untuk menghasilkan 1.000 kg sangkal, perlu 2 induk ukuran masing-masing 3 kg.

Jadi untuk menghasilkan sebanyak itu memerlukan 2 buah kolam pemijahan seluas masing-masing 8 m2, 4 buah kolam pendederan pertama seluas masing-masing 500 m2, 2 buah kolam pendederan dua seluas 1.000 m2, dan dua buah kolam pendederan tiga seluas 1.000 m2.

30.Membuat Kolam
Kolam ikan mas, atau kolam ikan lainnya bisa diartikan suatu genangan air yang sengaja dibuat manusia yang keadaannya dapat dikendalikan. Kolam harus memenuhi tiga persyaratan, yaitu dapat menampung air dalam volume yang besar, mudah diairi dan dikeringkan serta dapat terhindar dari banjir.

Kolam yang baik memiliki lima bagian penting, yaitu pematang, pintu pemasukan, pintu pengeluaran, kema-lir dan kobakan. Pematang dibuat keliling dengan ketinggian antara 80 – 100 cm. Pematang juga dibuat miring ke dalam dan keluar kolam. Lebar bagian atas minimal 40 cm dan lebar bagian bawah minimal 80 cm.

Pintu pemasukan dibuat dekat saluran pemasukan dengan pipa paralon berdiameter 4 inchi. Bagian itu tidak boleh menyentuh permukaan air untuk menjaga agar ikan tidak keluar. Jarak antara pintu pemasukan dengan permukaan air minimal 20 cm. Selain untuk menjaga agar ikan tidak keluar, tingginya bagian ini bertujuan agar selalu terjadi difusi oksigen dalam kolam.

Pintu pengeluaran dibuat dekat saluran pembuangan dengan menggunakan monik, salah satu bentuk pintu pengeluaran yang paling praktis. Selain monik, lubang pengeluaran air, bisa juga dibuat dengan bentuk L, yaitu dibuat dari pipa paran. Hanya bentuk ini kurang praktis.

Untuk lebih jelasnya, lubang pengeluaran monik dapat dilihat dalam buku Pembenihan dan pembesaran nila GIFT, karya Usni Arie yang diterbitkan oleh Penebar Swadaya Jakarta.

Kemalir dibuat di dasar kolam dengan lebar antara 40-50 cm dan tinggi 10-20 cm. Arahnya memanjang dari pintu pemasukan ke pintu pengeluaran. Fungsi utama kemalir untuk memudahkan saat panen. Fungsi lainnya untuk tempat berlindung ikan pada siang hari.

Kobakan dibuat di dasar, depan pintu pengeluaran dengan panjang 1,5 m, lebar 1 m dan tinggi 20-30 cm. Kobakan berfungsi sebagai tempat berkumpulnya ikan waktu panen, sehinga mudah menangkapnya. Pada kemalir yang baik, benih ikan yang dipanen tidak akan banyak yang mati.


sumber: http://solusiikanmas.blogspot.com

Baca Selengkapnya......

25 Maret 2011

BUDIDAYA IKAN MAS II

7. Budidaya Ikan Mas - Agar genetik ikan mas baik
Genetik ikan mas harus dipertahankan. Cara mempertahankan genetik ikan mas dapat dilakukan berbagai cara, diantaranya :

Pertama, tidak mengawinkan induk jantan dan betina dalam satu keturunan. Caranya, seorang pembudidaya harus memiliki minimal dua kelompok induk yang asal-usulnya berbeda, beda tempat, yaitu kelompok A dan kelompok B. Kelompok A dikawinkan dan dipelihara dalam kolam A, sedangkan kelompok B dikawinkan dalam kolam B. Masing-masing kelompok kolam akan menghasilkan masing induk jantan dan betina dari kedua kolam itu.
Induk jantan dari kolam A tidak boleh dikawinkan dengan induk betina dari kolam A. Tapi, kawinkanlah induk jantan kolam A dengan induk betina kolam B, atau kawinkan induk betina kolam A dengan induk jantan kolam B. Namun cara ini masih kurang terjamin, karena pertalian adarah antara ikan dalam satu lokasi masih sangat dekat.

Kedua, mengawinkan induk jantan atau betina dengan induk jantan atau betina dari lokasi yang berbeda, misalnya antar kabupaten A dengan kabupaten B atau antar propinsi A dengan propinsi B. Cara ini lebih baik dari cara pertama, karena pertalian darah antara ikan dalam satu lokasi dengan lokasi lain kemungkinan lebih jauh.

Ketiga, mengawinkan anak dengan induk asalnya. Misalnya mengawinkan jantan dengan betina induk asalnya, anak dengan ibunya, atau mengawinkan betina dengan jantan induk asalnya, anak dengan bapaknya. Perkawinan itu dikenal dengan istilah backcross. Itulah cara yang paling baik. Karena induk asal masih memiliki genetik yang lebih baik, atau masih utuh atau masih lebih unggul dari anaknya. Backcroos akan menurunkan genetik yang lebih baik dari cara pertama dan kedua.

8. Agar ikan mas tak dipermukaan
Selalu menggantung di permukaan air sambil megap-megap bukan kebiasaan ikan mas. Ikan mas biasanya selalu berada di bawah permukaan air, berenang ke berbagai arah dan bergerak cepat memburu dan menangkap makanan. Lalu bila ikan mas menggantung di permukaan, berarti ada sesuatu yang telah terjadi. Kejadian itu bisa disebabkan oleh dua faktor.

Pertama, karena kekurangan oksigen atau kandungan oksigen dalam air sangat rendah. Itu kemungkinan yang paling besar. Padahal oksigen sangat diperlukan dalam proses pernapasan. Kandungan oksigen yang rendah biasanya terjadi pada pagi hari.

Karena oksigen hasil proses fotosintesa pada siang hari habis digunakan untuk pernapasan dimalam hari. Berbarengan dengan itu, kandungan CO2 sebagai hasil dari proses pernapasan pada malam hari meningkat. Sedangkan kehadiran CO2 sangat tidak diinginkan oleh ikan.

Ada berbagai cara untuk mengatasi kejadian itu. Pertama, dengan menambah debit air yang masuk ke kolam itu. Aliran air yang besar bisa merangsang terjadinya difusi oksigen, sehingga oksigen dari udara akan masuk ke dalam air. Kedua, dengan memasang aerasi di ber-bagai bagian kolam. Namun cara ini sangat mahal dan tidak efisien. Ketiga, dengan tidak memberi perlakuan apa-apa. Karena itu tidak berlangsung lama. Setelah matahari terbit, akan terjadi fotosintesa dan oksigen dalam air akan segera meningkat lagi.

Kedua, karena sakit. Ikan mas yang sakit tidak akan bisa berenang normal, apalagi bergerak cepat untuk menangkap makanan, tapi akan bertahan hidup di permukaan sambil sekali-kali bergerak miring. Hanya ada satu cara untuk mengatasi ikan sakit, yaitu harus diobati. (Lihat teknik pengobatan penyakit).

9. Tempat pemijahan
Ikan mas tidak memijah di dasar perairan seperti ikan nila. Ikan mas juga tidak memijah dalam sarang seperti gurame. Ikan mas memijah di permukaan air dimana terdapat adanya aliran air baru dari saluran air, yaitu pada alat penempel telur, misalnya kakaban, dan rumput-rumput.

Di alam, ikan mas akan memijah di perairan yang dangkal, atau dimana di areal perairan yang pada musim kemarau kekeringan, sedangkan pada musim hujan tergenang. Tergenangnya areal itu akan menimbulkan bau tanah yang dapat merangsang terjadinya pemijahan.

Karena itu dalam pemijahan ikan mas, sebelum digunakan kolam pemijahan harus dikeringkan terlebih dahulu selama 3 – 6 hari. Bila tidak dilakukan pengeringan, biasanya ikan mas tidak akan memijah. Bisa juga memijah, tetapi akan terjadi menjelang subuh, bukan tengah malam.

10. Cara Memijah
Cara ikan mas memijah tidak unik seperti ikan sidat. Mungkin bisa dikatakan hampir sama dengan manusia. Pemijahan ikan mas diawali dengan jantan mendekati betina. Betina tidak langsung membalas pendekatan itu, tetapi akan menghindari jantan. Namun jantan terus berkali-kali melakukan pendekatan, sehingga terjadi kejar mengejar.

Akhirnya pendekatan itu disambut baik oleh betina dengan diam, dan membiarkan jantan mendekatinya. Kesempatan itu digunakan jantan untuk menciumi bagian tubuh betina, ternasuk lubang kelaminnya.

Ciuman pada lubang kelamin menimbulkan rangsangan bagi betina. Setelah terangsang, maka betina akan mengeluarkan telur sambil menaiki alat penempel telur. Berbarengan dengan itu jantan akan mengeluarkan sperma sambil terus mengejar dan menciumi alat kelamin betina.

Maka saat itulah terjadi pembuahan (pembuahan dalam air). Pengeluaran telur berkali-kali dilakukan betina. Bersamaan dengan itu jantanpun berkali-kali mengeluarkan sperma, dan pembuahan terus terjadi. Telur yang sudah dibuahi akan menempel pada alat penempel telur (kakaban).

11. Pemijahan di bak
Ikan mas bisa memijah di bak, asalkan ukuran bak tidak terlalu sempit, ukuran bak minimal panjang 3 m, lebar 2 m, dan tinggi 1 m, air mengalir selama pemihanan, serta bak yang digunakan harus dikering terlebih dahulu minimal 3 hari.

Pengeringan ini juga bertujuan untuk merangsang terjadinya pemijahan. Ikan mas juga bisa memihan di jaring. Yaitu jaring yang dipasang pada bak atau kolam. Sebelum digunakan, kolam atau bak harus dikeringkan terlebih dahulu, sebagai ransangan. Jangan lupa air juga haris mengalir selama penijahan.

12.Siklus hidup
Siklus hidup ikan mas tak berbeda dengan kebanyakan ikan air tawar lainnya. Sebut saja siklus ini dimulai dari telur. Telur yang baru dikeluarkan induk akan menempel pada hampir seluruh permukaan kakaban (alat penempel telur), telur itu akan menetas dengan sendirinya.

Kecepatan penetasan sangat tergantung pada suhu air. Pada suhu rendah 24 – 26 O C, telur akan menetas dalam 3 hari, sedangkan lebih tinggi 27 – 30 O C, telur akan menetas dalam 2 hari. Setelah menetas, larva tidak langsung makan pakan alami, tetapi akan menghabiskan makanan cadangan (yolck egg) selama 2 – 3 hari. Baru setelah itu, larva akan makan pakan alami.

Setelah 1 bulan, larva akan menjadi benih berukuran 2 – 3 cm, dan setelah 3 bulan akan menjadi benih berukuran 8 – 12 cm. Dalam waktu 6 bulan, benih akan menjadi konsumsi, kemudian akan menjadi induk betina setelah berumur 1,5 – 2 tahun. Sedangkan jantan lebih dulu jadi induk, yaitu berukuran minimal 0,5 kg, dan berumur 8 bulan.

13. Kebiasaan makan
Dilihat dari kebiasaan makan (feeding habit), ikan dibagi dalam tiga golongan, yaitu ikan yang biasa makan di dasar, ikan yang biasa makan di tengah perairan dan ikan yang biasa makan di permukaan.

Ikan mas termasuk ikan yang memiliki kebiasaan di berbagai bagian perairan, di permukaan air, di tengah perairan, dan juga di dasar perairan. Namun ikan mas lebih cenderung pemakan dasar (bottom feeder) dengan mengaduk-ngaduk dasar perairan.

Selain itu, ikan mas juga suka mengaduk-ngaduk, atau membongkar pematang. Tak heran bila setelah selesai masa pemeliharaan, pematang kolam menjadi rusak, sehingga apabila akan digunakan, pematang kolam harus diperbaiki terlebih dahulu.

14. Makanan Alami
Dilihat dari kebiasaan makanan (food habit), ikan dibagi dalam tiga golongan, yaitu ikan pemakan tumbuhan (herbivora), ikan pemakan hewan (carnivora) dan ikan pemakan segala (omnivora).

Ikan mas termasuk omnivora atau ikan yang sepanjang hidupnya pemakan daging. Larva lebih suka makan rotifera, protozoa, dan udang-udangan, seperti Moina sp, dan Dapnia sp. Setelah berukuran 10 cm, makan Chironomidae, Oligochaeta, Epemenidae, Tubificidae, Molusca, dan bahan-bahan organik lainnya.

15. Sifat Makan
Dilihat dari sifat makan, ikan dibagi dalam dua golongan, yaitu ikan yang fasif dan ikan yang agresif. Betutu dan sapu termasuk ikan yang fasif. Kedua ikan itu akan menunggu datangnya pakan, lalu menangkapnya.

Sedangkan ikan mas termasuk ikan yang aktif, seperti sifat makan ikan nila. Ikan mas akan bergerak cepat ke arah pakan dan dengan cepat pula menangkap pakan itu. Lebih agresif lagi bila dalam kepadatan tinggi. Meski agresif, tapi bila sudah kenyang akan masuk ke dalam air.

16. Agar Nafsu Makan Tinggi
Napsu makan ikan mas kadang rendah. Ada beberapa penyebab rendahnya napsu makan ikan, khususnya ikan mas, diantaranya : Pertama, napsu makan rendah pada ikan mas bisa disebabkan karena keadaan lingkungan hidupnya, atau keadaan air dimana ikan itu dipelihara. Misalnya, kandungan oksigennya rendah.

Ini biasanya terjadi pada pagi hari hari, karena oksigen telah habis digunakan dalam pernapasan pada malam hari. Selain itu, oksigen dalam air belum bertambah, karena matahari belum muncul, proses photosinthesa belum berlangsung. Kandungan oksigen yang rendah biasanya akan dibarengi dengan naiknya kandungan CO2. CO2 akan bersifat racun bagi ikan.

Kandungan oksigen yang rendah biasanya disebabkan karena debit air yang terlalu kecil. Selain kandungan oksigen yang rendah, bisa juga disebabkan karena kandungan NH3 yang tinggi. NH3 juga bisa bersifat racun bagi ikan. NH3 yang tinggi dapat disebabkan karena kotoran ikan yang terlalu banyak dan sisa pakan tambahan yang numpuk. Keadaan itu menyebabkan kualitas air menurun.

Cara sederhana untuk mengatasi hal tersebut adalah dengan menambah debit air. Debit air yang bisa me-rangasang terjadinya difusi okasigen dari udara. Selain itu, debit air yang besar bisa membuang racun-racun yang ada dalam air itu.

Cara lainnya adalah dengan membuang sebagian air, terutama air di bagian dasar. Dengan terbuangnya air dari dasar, maka racun-racun bisa terbuang. Dengan dua perlakuan itu, kualitas air bisa diperbaiki.

Kedua, bisa disebabkan karena keadaan cuaca. Cuaca yang redup bisa menurunkan napsu makan. Karena dalam cuaca seperti itu proses fotosintesa tidak berjalan maksimal, sehingga kandungan oksigen dalam air menjadi rendah. Berbeda dengan cuaca terang. Proses fotosintesa berjalan maksimal, sehingga kandungan oksigen dalam air tinggi.

Belum ada cara yang praktis untuk mengatasi keadaan itu. Upaya yang dilakukan adalah dengan mengurangi jumlah pakan tambahan atau tidak memberi pakan sekalian. Karena pakan itu tidak akan dimakan. Bahkan akan berakibat menurunnya kualitas air. Selain itu juga bisa menyebabkan pakan menjadi boros.

Ketiga, karena ikan sakit. Pada ikan yang sakit, jangankan untuk makan, untuk bertahan hidup saja susah. Tentu saja untuk mengatasi hal itu, ikannya harus diobati.

sumber: http://solusiikanmas.blogspot.com/

Baca Selengkapnya......

23 Maret 2011

BUDIDAYA IKAN MAS

1. tentang ikan mas




Ikan mas atau common carp adalah salah satu jenis ikan air tawar. Bentuk tubuhnya panjang dan agak bulat dengan kepala kecil, punggung tinggi dan seluruh badannya bersisik besar. Nama lain dari ikan mas adalah karper, tombro, rayo, ameh, dan masmasan.

Ikan mas bisa dibilang ikan nomor satu di Indonesia, karena konsumennya sangat banyak, mulai dari kalangan bawah sampai kalangan atas. Ini wajar, karena daging yang tebal rasanya sangat lezat, dan kandungan gizinya tergolong tinggi. Terlebih lagi bila dimasak dengan berbagai variasi masakan, tentu saja akan mengundang selera makan penggemarnya.

Selain itu, ikan mas sering digunakan sebagai alat hiburan bagi oleh orang-orang yang punya hobi memancing. Ikan mas sudah dibudidayakan sejak puluhan tahun yang lalu, dan bukan ikan aneh bagi orang Indonesia. Karena konsumennya sangat banyak, maka permintaan pasar ikan mas tak pernah surut, sedangkan suplaynya selalu kurang. Keadaan ini menjadikan harga ikan mas tetap tinggi, lebih tinggi dari biaya produksi.

2. Morfologi ikan mas
Identifikasi morfologi ikan mas perlu disajikan secara lengkap pada setiap publikasi, mengingat hewan ini masih menjadi bahan uji para peneliti, mahasiswa, siswa dan kalangan masyarakat lainnya. Data ini akan membantu mereka dalam penelitiannya. Lewat artikel ini, saya akan mencoba menyajikan secara lengkap.

Ikan mas berbadan panjang dengan perbandingan antara panjang total dengan tinggi badan 3 : 1 (tergantung varitas). Bila dipotong di bagian tengah badan memilki perbandingan antara tinggi badan dan lebar badan 3 : 2 (tergantung varitas). Warna tubuh ikan mas juga tergantung dari varitas, ada merah, kuning, abu-abu, kehijauan, dan ada juga yang belang.

Tubuh ikan mas terbagi tiga bagian, yaitu kepala, badan, dan ekor. Mulut, sepasang mata, hidung, dan tutup insang terletak di kepala. Seluruh bagian tubuh ikan mas ditutupi dengan sisik yang besar, dan berjenis ctenoid. Pada bagian itu terlihat ada garis linea lateralis, memanjang mulai dari belakang tutup insang sampai pangkal ekor.

Mulut kecil, membelah bagian depan kepala. Sepasang mata bisa dibilang cukup besar terletak di bagian tengah kepala di kiri, dan kanan. Sepasang lubang hidung terletak di bagian kepala. Sepasang tutup insang terletak di bagian belakang kepala. Selain itu, pada bagian bawah kepala memiliki dua pasang kumis sungut yang pendek.

Ikan mas memiliki lima buah sirip, yaitu sirip punggung, sirip dada, sirip perut, sirip dubur, dan sirip ekor. Sirip punggung panjang terletak di bagian punggung. Sirip dada sepasang terletak di belakang tutup insang, dengan satu jari-jari keras, dan yang lainnya berjari-jari lemah. Sirip perut hanya satu terletak pada perut. Sirip dubur hanya terletak di belakang dubur. Sirip ekor juga hanya satu, terletak di belakang, dengan bentuk cagak.

3. kelebihan ikan mas
Ikan mas memiliki bebepapa kelebihan dibandingkan dengan ikan air tawar lainnya, diantaranya :

a. Bisa mencapai ukuran sangat besar, dulu di Bandung ada orang yang memiliki ikan mas seberat 25 kg.
b. Bertulang cukup besar, dan berduri sedikit, sehingga tidak khawatir termakan.
c. Tumbuh sangat cepat, bisa 5 kali lebih cepat dari ikan-ikan air tawar lainnya.
d. Sangat respon terhadap pakan tambahan
e. Mudah dibudidayakan, karena ikan mas dapat dipijahkan secara alami, dan dapat dibesarkan diberbagai lingkungan budidaya, seperti di kolam tanah, kolam air deras (running water pond), keramba, di jaring terapung (floating cage)

4. delapan varietas ikan mas
Dari buku “ Pembenihan ikan I “ yang diterbitkan oleh Sekolah Pembangunan Pertanian Sekolah Usaha Perikanan Menengah (SPP SUPM) Bogor tahun 1986, tercatat ada delapan (8) varitas ikan mas di Indonesia, yaitu majalaya, Punten, Taiwan, kumpay, Sinyonya, Merah, kancra domas, dan kaca. Namun untuk membedakan varitas ikan mas yang ada sekarang sangat sulit, karena ikan mas itu sudah tidak jelas lagi asal-usulnya.

Untuk membedakan ke delapan varitas ikan mas dapat dilihat dari warna, bentuk badan, sirip, dan sisik.

Majalaya : badan agak pendek dengan punggung tinggi, dinding perut tebal, warna hijau keabu-abuan, dan sisik di bagian punggung lebih gelap dibandingkan dengan sisik-sisik di bagian lainnya.

Punten : badan pendek, mempunyai punggung tinggi, mata agak menonjol, dan gerakan lambat dan jinak.

Taiwan : badan agak panjang, punggung agak bulat, sirip ekor bagian bawah dan sirip dubur bagian tepi berwarna kuning kemerahan, dan kurang jinak.

Kumpay : badan panjang dengan warna sisik kuning emas, kuning kemerahan, ciri khas dari ikan mas varitas ini adalah sirip-siripnya sangat panjang.

Sinyonya : badan panjang, mempunyai punggung pendek, ciri khas varitas ini mata pada ikan dewasa bermata sipit dan kurang menonjol, termasuk ikan mas yang jinak.

Merah : badan panjang dengan punggung pendek, warna merah kekuningan, dan mata agak menonjol.

Kancra domas : badan panjang, sisik bagian punggung berwarna gelap, warna tubuh coklat keemasan, atau coklat kemerahan, sisik-sisik kecil-kecil dan tidak teratur.

Kaca : badab berukuran sedang, dan sebagian badan tidak tertutup sisik, sisik hanya terdapat sepanjang garis rusuk (linea lateralis) dan dekat sirip.

5. Kelayakan ikan mas
Ikan mas layak dibudidayakan. Karena biaya produksi setiap kilogramnya (cost) ikan mas tidak terlalu tinggi, sedangkan harga jualnya (price) tergolong tinggi, jauh melebihi biaya produksi. Jadi keuntungan (profite) yang diperoleh tergolong tinggi.

Harga setiap kilogram ikan mas konsumsi di pedagang eceran di Jawa Barat bisa mencapai Rp. 16.000,-. Sedangkan biaya produksi setiap kilogramnya paling tinggi Rp. 10.000,-. Jadi ada keuntungan sebesar Rp. 6.000,- setiap kilogramnya. Di beberapa propinsi di Indonesia, harga ikan mas konsumsi ada yang mencapai Rp. 30.000,-.

Selain itu, permintaan pasarnya (demand) tak pernah surut, terutama pasar dalam negeri, sedangkan pasokannya (supplay) masih sangat kurang. Inilah peluang usaha yang sangat besar bagi para pembudidaya. Tanda lain kelayakan budidaya ikan mas adalah semakin bertambahnya jumlah pembudidaya, terutama pembudidaya jaring terapung.

6. Penurunan kualitas genetik
Budidaya ikan mas kini mengalami banyak masalah. Masalah yang paling berat adalah adanya serangan Koi Herpes virus (KHV). Akibat virus ini, jutaan ton ikan mas mati dalam kurun waktu lima tahun. Tentu saja, kematian yang begitu banyak ini menimbulkan kerugian bagi para pembudidaya. Mereka menjerit dalam suasana kepedihan.

Puluhan milyar melayang, tanpa mungkin ada yang mengganti. Namun masalah itu, bukan kesalah manusia, faktor alam yang dominan menjadi penyebabnya. Sampai saat ini, belum ada cara yang pratis, dan murah untuk mengatasi KHV. Para ahli perikanan tak bisa berbuat apa-apa, hanya bisa bicara, tanpa bisa menanggulanginya. Sungguh tragis. Hanya menunggu keajaiban saja.

Masalah lain yang cukup mengkhawatirkan, dan sudah lama terjadi adalah adanya penurunan kualitas genetik pada ikan mas. Akibatnya pertumbuhan ikan mas semakin lambat. Selain itu, ikan mas menjadi tidak tahan terhadap perubahan lingkungan, dan serangan penyakit. Ini juga sangat merugikan petani, karena biaya produksi semakin tinggi.

Penurunan kualitas genetik pada ikan mas lebih disebabkan karena kecerobohan manusia, yaitu karena salah dalam penggunaan induk (broodfish). Banyak sekali pembudidaya (culturis) yang belum mengerti tentang pentingnya ilmu genetik. Kesalahan yang dilakukan adalah dengan menggunakan induk sembarangan, yaitu dengan mengawinkan induk jantan dan betina dalam satu keturunan.

Perkawinan dalam satu keturunan dapat mengakibatkan penurunan kualitas genetik, karena terjadi perkawinan sedarah, atau lebih dikenal dengan istilah inbreeding. Kesalahan ini masih dapat ditanggulangi dengan mensosialisikan ilmu genetik kepada para pembudidaya. Inilah tugas dari para ahli perikanan, balai-balai penelitian perikanan dan instansi terkait lainnya.

sumber : http://solusiikanmas.blogspot.com

Baca Selengkapnya......

SIPHON DI KOLAM TERPAL

Salah satu aktifitas yang tak boleh ditinggalkan pada budidaya ikan di medium kolam terpal adalah pembersihan lumpur di dasar kolam. Di kalangan pembudidaya ikan proses ini dikenal dengan istilah pen-siphon-an. Lumpur berwarna coklat tua atau coklat kehitam-hitaman terbentuk dari akumulasi kotoran ikan (feces) dan sisa pellet yang tak termakan oleh ikan. Timbunan lumpur ini secara rutin memang harus dikeluarkan dari lingkungan air kolam karena merupakan sumber terbentuknya amonia sebagai hasil proses dekomposisi kotoran. Jika kotoran berbentuk lumpur pekat ini tidak segera dibersihkan maka kadar amonia dalam air kolam akan meningkat dan dapat mengancam kelangsungan hidup ikan-ikan yang dipelihara. Keterlambatan atau bahkan kealpaan melakukan pen-siphon-an dapat berakibat fatal karena kadar amonia yang cukup tinggi dalam lingkungan air kolam bisa menyebabkan kematian ikan secara masal. Inilah sebabnya mengapa pen-siphon-an pada budidaya ikan di media kolam-kolam terpal hendaknya dilakukan secara ...
rutin dan terjadwal.

Agar lebih praktis, pembersihan lumpur ini dapat dilakukan dengan cara penyedotan (menghisap) langsung dari dasar kolam. Prosesnya dapat dilakukan dengan menggunakan pompa (mesin/ listrik) atau gravitasi (tanpa pompa). Penggunaan pompa mesin memang dapat membantu mempercepat proses pen-siphon-an namun dibutuhkan biaya ekstra untuk operasionalnya, setidaknya untuk membeli bahan bakar dan sewa alat. Cara gravitasi lebih disukai oleh para pembudidaya ikan karena disamping cukup praktis dan sederhana tentu juga lebih murah. Namun demikian cara gravitasi ini hanya dapat dilakukan jika elevasi permukaan dasar kolam terpal tidak lebih rendah dari elevasi saluran limbah yang dibuat mengitari lokasi kolam-kolam budidaya menuju tempat pengendapan kotoran (penampung limbah).

Alat siphon sederhana dapat dibuat sendiri dari bahan pipa paralon (PVC) berdiameter 0.5", 1" atau 1.5" (inch). Pada bagian ujung pipa paralon ini terdapat lubang-lubang kecil berdiameter antara 0.5 sampai 1.0 cm yang berfungsi sebagai pipa penyaring (perforated pipe). Lubang-lubang kecil ini dapat dibuat seragam atau berselang-seling dan sedapat mungkin tersebar secara merata pada dinding pipa paralon. Bentuk alat siphon pun dapat dibuat beberapa macam disesuaikan dengan kebutuhan. Alat siphon yang paling sering dijumpai adalah berbentuk 'I' dan 'T', dibuat dari bahan pipa paralon (PVC) berdiameter 1.5". Masing-masing tersambung dengan selang fleksibel dengan diameter yang sama (sesuai). Kedua bentuk ini cukup effektif untuk digunakan pada kolam-kolam pembesaran bibit ikan sedangkan bentuk 'L' dan 'I' dengan diameter pipa yang lebih kecil digunakan pada bak-bak penetasan dan pemeliharaan benih ikan.


Saat melakukan penyedotan lumpur, pipa siphon digerakkan secara perlahan dan hati-hati menyusuri permukaan dasar kolam. Hal ini dimaksudkan agar endapan lumpur tidak sampai teraduk-aduk (bahasa Jawa : 'mubal' ) hingga menyebar ke seluruh bagian kolam yang dapat menyebabkan ikan-ikan menjadi 'mabuk'. Oleh karena itu arah gerakan pipa siphon dan selang penghisap di dasar kolam dikendalikan dengan bantuan sebatang tongkat kayu atau sebilah bambu yang salah satu ujungnya telah dipasangi engsel atau pengapit yang dirancang agar mudah dipasang dan dilepas kembali sehingga tidak mengganggu saat pembersihan pipa siphon nantinya. Dengan bantuan tongkat pengendali ini proses pen-siphon-an dapat dilakukan secara merata hingga ke bagian sudut-sudut kolam yang biasanya sulit dijangkau.


Agar memudahkan pemantauan tingkat kepekatan lumpur maka ujung lain dari selang penghisap yang berada di sekitar saluran limbah sedapat mungkin diletakkan pada posisi tegak sehingga selalu mudah terlihat dari arah kolam dimana proses pen-siphon-an sedang dilakukan. Pada awal proses pen-siphon-an, lumpur yang keluar di ujung selang ini biasanya terlihat pekat, ini menandakan cukup tebalnya timbunan lumpur di dasar kolam. Terkadang lumpur ini sedemikian pekat sehingga dapat menyumbat aliran dalam selang pembilas dan menghambat proses pen-siphon-an. Untuk menghindari hal ini maka proses pen-siphon-an dilakukan secara bertahap, dimulai pada bagian tepi dasar kolam terlebih dahulu karena di bagian ini biasanya timbunan lumpur tidaklah setebal di bagian tengah kolam. Demikian seterusnya, pen-siphon-an dilakukan ke seluruh bagian dasar kolam hingga aliran air di ujung selang terlihat cukup jernih.


Untuk melokalisir timbunan lumpur maka dasar kolam terpal dapat dibuat sedikit landai dengan arah kemiringan menuju ke pusat cekungan (bagian dari dasar kolam yang dibuat sedikit lebih rendah) yang terdapat di bagian tengah atau di sekitar sudut kolam. Bentuk dasar kolam yang demikian biasanya diterapkan pada kolam-kolam yang berada pada deretan tengah atau terapit kolam-kolam lainnya.


Khusus pada kolam-kolam terpal yang terletak di bagian paling tepi (deretan terluar) maka kemiringan dasar kolam dapat dibuat mengarah ke salah satu sisi atau sudut terluar kolam sedemikian rupa sehingga proses pembersihan lumpur dapat langsung dilakukan melalui pipa siphon yang tertanam pada lubang saluran pembilas di bagian dinding kolam pada posisi sedikit di atas elevasi dasar kolam. Bagi sebagian rekan-rekan di IKT cara ini dipandang paling praktis karena proses pen-siphon-an dapat langsung dilakukan dari satu titik hanya dengan membuka sok penutup pipa pembilas di sisi luar tanggul kolam.





Dengan melakukan pen-siphon-an secara rutin dibarengi dengan pemeriksaan kualitas air kolam secara teratur serta pemberian pakan yang cukup maka insya Allah kondisi kesehatan dan laju pertumbuhan ikan akan terjaga pada tingkatan yang optimal.

sumber:http://ikankolamterpal.blogspot.com

Baca Selengkapnya......

22 Maret 2011

Pembenihan Bawal Air Tawar

Bawal ( Colossoma macropomum ) merupakan salah satu komoditas perikanan yang bernilai ekonomis cukup tinggi. Ikan ini berasal dari Brazil. Pada mulanya ikan bawal diperdagangkan sebagai ikan hias, namun karena pertumbuhannya cepat, dagingnya enak dan dapat mencapai ukuran besar, maka masyarakat menjadikan ikan tersebut sebagai ikan konsumsi.

Sebutan lain ikan bawal adalah Gamitama (Peru), Cachama (Venezuela), Red Bally Pacu (Amerika Serikat dan Inggris). Sedangkan di negara asalnya disebut Tambaqui.
Walaupun ketenaran ikan bawal belum dapat disejajarkan dengan komoditas perikanan lainnya, namun permintaan konsumen setiap tahunnya terus meningkat, baik untuk konsumsi dalam negeri maupun ekspor. Maka tak heran, bila dimasa yang akan datang akan menjadi komoditas unggulan seperti jenis-jenis ikan lainnya.

BIOLOGI

Secara sistematika ikan bawal termasuk kedalam Genus Chacacoid dan species Colossoma macropomum.
Badan agak bulat, bentuk tubuh pipih, sisik kecil, kepala hampir bulat, lubang hidung agak besar, sirip dada di bawah tutup insang, sirip perut dan sirip dubur terpisah, punggung berwarna abu-abu tua, perut putih abu-abu dan merah.
Ikan bawal banyak ditemukan di sungai sungai besar seperti Amazon (Brazil), Orinoco (Venezuela). Hidup secara bergerombol di daerah yang airnya tenang.
Bawal termasuk ikan karnivora, Giginya tajam namun tidak ganas seperti piranha. Makanan yg disukai pada fase larva adalah Brachionus sp., Artemia sp., dan Moina sp.
Induk bawal sudah mulai dapat dipijahkan pada umur 4 tahun bila pertumbuhannya normal dapat mencapai berat 4 kg.
Pemijahannya terjadi pada musim penghujan.
Kami juga melayani kegiatan magang atau pelatihan tentang teknik perikanan air tawar....silakan menghubungi kami

PEMBENIHAN

A. Pemeliharaan Induk

Induk-induk dipelihara di kolam dengan kepadatan 0,5 kg/m2. Setiap hari diberi pakan tambahan berupa pelet sebanyak 3 prosen dari berat tubuh ikan dan diberikan 3-4 kali sehari. Menjelang musim hujan jumlah pakannya ditambah menjadi 4 prosen. Induk betina yang beratnya 4 kg dapat menghasilkan telur sebanyak +400.000 butir.
Tanda Induk yang matang Gonad.
Betina: perut buncit, lembek dan lubang kelamin berwarna kemerahanJantan: perut langsing, warna merah dalam ditubuhnya lebih jelas dan bila diurut dari perut kearah kelamin keluar cairan berwarna putih/sperma.
B. Pemijahan.

Pemijahan ikan bawal air tawar bisa dilakukan secara Induced Spawning, caranya induk betina disuntik hormon LHRH-a sebanyak 3 ?g/kg atau ovaprim 0,75 ml / kg . Induk jantan menggunakan LHRH-a sebanyak 2 ?g/kg atau ovaprim 0,5 ml/kg. LHRH-a dilarutkan dalam larutan 0,7 % NaCl.
Induk betina disuntik dua kali dengan selang waktu 8-12 jam. Penyuntikan pertama sebanyak 1/3 bagian dari dosis total dan penyuntikan kedua 2/3 nya.
Induk yang sudah disuntik dimasukkan kedalam bak pemijahan yang dilengkapi dengan hapa. Selama pemijahan air harus tetap mengalir. Pemijahan biasanya terjadi 3 sampai 6 jam setelah penyuntikan kedua.
C. Penetasan

Setelah memijah telur-telur diambil menggunakan scope net halus, kemudian telur tersebut ditetaskan didalam akuarium yang telah dilengkapi dengan aerasi dan water heater dengan suhu 27 - 29oC. Kepadatan telur antara 100 - 150 butir/liter, biasanya Telur-telur akan menetas dalam waktu 16 - 24 jam.
D. Pemeliharaan Larva

Larva dipelihara dalam akuarium yang sama, namun sebelumnya 3/4 bagian airnya dibuang. Padat penebaran larva 50 - 100 ekor/liter larva yang berumur 4 hari diberi pakan berupa naupli Artemia, Brachionus atau Moina. Pemeliharaan larva ini berlangsung selama 14 hari. Selama pemeliharaan larva, air harus diganti setiap hari sebanyak 2/3 bagiannya. Setelah berumur 14 hari larva siap ditebar ke kolam pendederan.
E. Pendederan

Pendederan ikan bawal dilakukan di kolam yang luasnya antara 500 -1.000 m2. Namun kolam tersebut harus disiapkan seminggu sebelum penebaran benih. Persiapan meliputi pengeringan, perbaikan pematang, pengolahan tanah dasar dan pembuatan kemalir.
Setelah itu kolam dikapur dengan kapur tohor sebanyak 50 - 100 gram/m2 dan dipupuk dengan pupuk organik dengan dosis 500 gram/m2. Kemudian diisi air.
Bila kolam sudah siap, larva diebar pada pagi hari dengan kepadatan 50 - 100 ekor/m2.
Setiap hari diberi pakan tambahan berupa pelet halus sebanyak 750 gram/10 ribu ekor larva dengan frekuensi tiga kali sehari.
Pemeliharaan di kolam pendederan selama 21 hari.

Penyakit

Penyakit yang pernah ditemukan pada ikan bawal air tawar yang berumur satu bulan antara lain disebabkan oleh parasit, bakteri dan Kapang (Jamur)

Parasit

" Ich " Atau " White spot ", biasanya menyerang ikan apabila suhu media pemeliharaan dingin, cara mengatasinya yaitu dengan menaikkan suhu (dengan water heater) sampai kurang lebih 29 derajat Celcius dan pemberian formalin 25 ppm. Pada media pemeliharaannya.
Bakteri.

Streptococus sp. dan Kurthia sp. cara mengatasinya yaitu dengan menggunakan antibiotik tetrasiklin dengan dosis 10 ppm.
Kapang (Jamur)

Jamur ini merupakan akibat dari adanya luka yang disebabkan penanganan ( Handling ) yang kurang hati-hati. Cara mengatasinya dengan menggunakan Kalium Permanganat ( PK ) dengan dosis 2-3 ppm.

PEMBESARAN IKAN BAWAL

PENDAHULUAN
Usaha pembesaran dilakukan dengan maksud untuk memperoleh ikan ukuran konsumsi atau ukuran yang disenangi oleh konsumen. Pembesaran ikan bawal dapat dilakukan di kolam tanah maupun kolam permanen, baik secara monokultur maupun polikultur. Bawal air tawar saat ini banyak diminati sebagai ikan konsumsi dan cocok untuk dibudidayakan di Kabupaten Magelang. Ikan Bawal mempunyai beberapa keistimewaan antara lain : Ketahanan yang tinggi terhadap kondisi limnologis yang kurang baik. Disamping itu rasa dagingnya pun cukup enak, hampir menyerupai daging ikan Gurami.

PERSIAPAN KOLAM
Kolam untuk pemeliharaan ikan bawal dipersiapkan seperti halnya ikan air tawar lainnya. Persiapan kolam ini dimaksudkan untuk menumbuhkan makanan alami dalam jumlah yang cukup. Setelah dasar kolam benar-benar kering dasar kolam perlu dikapur dengan kapur tohor maupun dolomit dengan dosis 25 kg per 100 meter persegi. Hal ini untuk meningkatkan pH tanah, juga dapat untuk membunuh hama maupun patogen yang masih tahan terhadap proses pengeringan. Kolam pembesaran tidak mutlak harus dipupuk. Ini dikarenakan makanan ikan bawal sebagian besar diperoleh dari makanan tambahan atau buatan. Tapi bila dipupuk dapat menggunakan pupuk kandang 25 - 50 kg/100 m2 dan TSP 3 kg/100 m2. Pupuk kandang yang digunakan harus benar-benar yang sudah matang, agar tidak menjadi racun bagi ikan. Setelah pekerjaan pemupukan selesai, kolam diisi air setinggi 2-3 cm dan dibiarkan selama 2-3 hari, kemudian air kolam ditambah sedikit demi sedikit sampai kedalaman awal 40-60 cm dan terus diatur sampai ketinggian 80-120 cm tergantung kepadatan ikan. Jika warna air sudah hijau terang, baru benih ikan ditebar (biasanya 7~10 hari setelah pemupukan).

PEMILIHAN DAN PENEBARAN BENIH.
Pemilihan benih. Pemilihan benih mutlak penting, karena hanya dengan benih yang baik ikan akan hidup dan tumbuh dengan baik. Penebaran benih Sebelum benih ditebar perlu diadaptasikan, dengan tujuan agar benih ikan tidak dalam kondisi stres saat berada dalam kolam. Cara adaptasi : ikan yang masih terbungkus dalam plastik yang masih tertutup rapat dimasukan kedalam kolam, biarkan sampai dinding plastik mengembun. Ini tandanya air kolam dan air dalam plastik sudah sama suhunya, setelah itu dibuka plastiknya dan air dalam kolam masukkan sedikit demi sedikit kedalam plastik tempat benih sampai benih terlihat dalam kondisi baik. Selanjutnya benih ditebar/dilepaskan dalam kolam secara perlahan-lahan.

KUALITAS PAKAN DAN CARA PEMBERIAN
Kualitas dan kuantitas pakan sangat penting dalam budidaya ikan, karena hanya dengan pakan yang baik ikan dapat tumbuh dan berkembang sesuai dengan yang kita inginkan. Kualitas pakan yang baik adalah pakan yanq mempunyai gizi yang seimbang baik protein, karbohidrat maupun lemak serta vitamin dan mineral. Karena ikan bawal bersifat omnivora maka makanan yang diberikan bisa berupa daun-daunan maupun berupa pelet. Pakan diberikan 3-5 % berat badan (perkiraan jumlah total berat ikan yang dipelihara). Pemberian pakan dapat ditebar secara langsung.

PEMUNGUTAN HASIL
Pemungutan hasil usaha pembesaran dapat dilakukan setelah ikan bawal dipelihara 4-6 bulan, waktu tersebut ikan bawal telah mencapai ukuran kurang lebih 500 gram/ekor, dengan kepadatan 4 ekor/m 2 . Biasanya alat yang digunakan berupa waring bemata lebar. Ikan bawal hasil pemanenan sebaiknya penampungannya dilakukan ditempat yang luas (tidak sempit) dan keadaan airnya selalu mengalir.

sumber : uplixs-fish.blogspot.com

Baca Selengkapnya......