17. Ketinggian Tempat Untuk Ikan Mas
Ketinggian suatu tempat diukur dari titik nol. Titik nol adalah permukaan air laut. Tinggi rendahnya ketinggian satu tempat sangat berpengaruh pada suhu, baik suhu udara maupun suhu air. Air termasuk benda yang lambat terhadap pengaruh suhu. Sedangkan udara bukan benda, dan mudah sekali terpengaruh oleh perubahan suhu.
Ikan mas dapat hidup pada kisaran suhu 14 – 38 o C. Secara alami, ikan ini bisa memijah pada suhu 22 – 30 o C. Pemijahan yang baik pada suhu 25 – 30 o C. Pada suhu dibawah 14 o C dan diatas 38, kehidupan ikan mas mulai terganggu dan akan mati pada suhu 6 o C dan 42 o C.
Ikan mas tidak bisa hidup di air laut. Artinya ikan ini tidak bisa hidup pada titik nol. Ikan mas juga bisa hidup di pegunungan. Di berbagai daerah di Indonesia, ikan mas bisa hidup di atas ketinggian 1000 di atas permukaan air laut. Jadi, ikan mas bisa hidup pada ketinggian 10 – 1.000 di atas permukaan air laut.
18. Syarat Lahan
Agar proses produksi ikan mas dapat berjalan lancar dan tidak menemukan kendala, maka lahan untuk membangun fasilitas produksi ikan mas harus memenuhi persyaratan teknis, ekonomis dan sosiologis.
Secara teknis, lahan untuk fasilitas produksi ikan mas harus memenuhi persyaratan-persyaratan sebagai berikut :
a. Dekat dengan sumber air, tapi bukan daerah banjir
b. Kualitas airnya baik dan tidak tercemar oleh limbah industri dan logam berat
c. Air mengalir kontinu sepanjang tahun.
d. Jenis tanahnya baik dan tidak porous.
e. Luas lahan sesuai dengan skala usaha
Secara sosiologis, lahan untuk fasilitas produksi ikan mas harus memenuhi persyaratan-persyaratan sebagai berikut :
a. Dapat menjaga lingkungan hidup dan kelestarian alam. Artinya, lahan yang digunakan tidak merusak lingkungan yang sudah ada sehingga nantinya dapat terjalin hubungan baik dengan masyarakat pengguna lahan di sekitarnya.
b. Menggunakan sumber daya alam yang ada di se-kitarnya. Artinya, dalam penyediaan sarana dan prasarana tidak harus mencari atau mendatangkan dari daerah lain, sehingga biaya penyediaannya murah.
c. Menggunakan tenaga kerja penduduk sekitarnya. Artinya, orang-orang yang bekerja berasal dari masyarakat sekitarnya, sehingga bisa mengurangi pengangguran dan tidak menimbulkan kecemburu-an social.
d. Keamanan lahan terjamin atau tidak diganggu oleh orang-orang yang tidak bertanggung jawab.
e. Memperoleh ijin tokoh-tokoh setempat dan persetu-juan dari masyarakat sekitarnya.
Secara ekonomis, lahan fasilitas produksi ikan mas harus memenuhi persyaratan-persyaratan sebagai berikut :
a. Dekat dengan daerah pemasaran, agar mudah da-lam memasarkan hasil dan tidak memerlukan biaya yang besar dalam pengangkutan.
b. Tersedia prasarana jalan yang baik dan sarana ang-kutan yang memadai, agar pengangkutan sarana produksi dan pemasaran hasil bisa lebih cepat.
c. Lokasi tidak jauh dari pusat kota agar sarana pro-duksi mudah diperoleh dan harganya tidak terlalu mahal.
d. Sarana produksi mudah didapat, sehingga bila dibutuhkan segera dapat diperoleh.
e. Sarana perhubungan lain, seperti telepon lancar, sehingga mudah dalam komunikasi.
19. Jenis Tanah Untuk Lahan
Atas dasar jenis, tanah dibagi dalam 4 golongan, yaitu tanah liat atau lempung berpasir, tanah terapan dengan kandungan pasir 30 persen, tanah berfraksi kasar dan tanah berkrikil dan berbatu.
Dari keempat jenis tanah, tanah liat atau lempur berpasir adalah tanah yang paling cocok untuk lahan budidaya ikan mas. Karena tanah itu akan mudah dibuat kolam. Selain itu, jenis tanah ini sangat subur.
Cara sederhana untuk melihat jenis tanah ini adalah dengan menggenggam tanah itu. Bila tidak hancur, maka itulah tanah liat. Jenis tanah lain yang masih bisa dijadikan lahan adalah tanah terapan. Namun tanah ini agak susah dibuat kolam dan kurang subur.
20. Sumber Air Kolam
Air adalah media hidup ikan. Agar ikan hidup baik, maka air untuk ikan mas harus berkualitas baik, berkuantitas cukup dan kontinyu. Ada beberapa sumber air untuk nila, diantaranya sungai, kali atau solokan, saluran irigasi dan saluran airnya.
Sungai adalah air yang mengalir di atas permukaan tanah dengan lebar minimal 10 m. Debit air di sungai sangat besar, terutama pada musim hujan. Sebelum dialirkan ke kolam-kolam, pada sungai itu harus dibuat dulu bendungan. Bendungan itu harus kuat, tetapi pembuatannya membutuhkan biaya yang besar. Itu harus menjadi perhitungan secara ekonomis. Karena itu sebuah kolam akan lebih baik digunakan untuk 100 kolam. Sangat tidak efisien bila digunakan untuk 10 kolam.
Irigasi adalah air yang mengalir di atas permukaan tanah dengan lebar rata-rata 3 m. Air irigasi berasal dari sungai dibendung. Pada sebuah irigasi, sebelum dialirkan ke kolam harus dibuat dulu bendungan, tetapi bendungan itu tidak besar, dan tidak membutuhkan biaya besar. Dan itu juga harus dihtung secara ekonomis. Air irigasi akan lebih baik digunakan untuk minimal 10 kolam. Bila digunakan hanya untuk 5 kolam, kurang efisien.
Solokan adalah air ayang mengalir di atas permukaan tanah dengan lebar rata-rata 0,5 m. Air solokan bisa berasal dari irigasi, atau dari air tanah, atau mata air. Sebelum dialirkan ke kolam tidak perlu harus dibuat dam, tetapi cukup dengan gundukan batu. Solokan bisa cocok untuk 5 kolam, tidak cocok untuk 10 kolam, apalagi untuk 100 kolam.
21. Menghitung Debit air
Air untuk ikan mas harus cukup selama pemeliharaan. Untuk itu sebelum membuat perkolaman debit air yang mengalir dari sumber air harus dihitung. Ada banyak cara untuk menghitung debit air, diantaranya melalui perhitungan matematis dan perhitungan langsung.
Penghitungan matematis sangat cocok untuk mengukur debit air dari sumber air, misalnya saluran irigasi. Ukur lebar saluran. Ukur pula kedalaman airnya. Tentukan dua buah titik pada saluaran itu, misalnya titik A dan titik B.
Lepaskan pelampung dari kayu gabus atau benda ringan lainnya, misalnya lempengan sterofoam. Bila lebar saluran 1 m, kedalaman air 50 cm, jarak antara titik A dengan titik B 10 m dan waktu yang di-tempuh pelampung 50 detik. Maka debit air saluran itu adalah :
1 m x 0,5 m x 10 m/detik = 100 ltr/detik
Perhitungan langsung sangat cocok untuk debit air yang masuk ke sebuah kolam. Tampung air yang masuk ke dalam kolam dengan sebuah ember sampai penuh. Catat waktunya. Bila volume ember 20 liter dan waktu-nya 10 detik, maka debit air yang masuk ke dalam kolam itu 2 liter/detik.
22. Pemeriksaan Kualitas Air
Kualitas air perlu diperiksa. Karena tidak semua air cocok untuk ikan mas. Air yang tidak cocok bisa menyebabkan kematian dan menimbulkan kerugian besar. Pemeriksaan kualitas air bertujuan untuk mengetahui berbagai sifat fisika, biologi dan kimia air. Sifat fisika air terdiri dari tiga parameter pokok, yaitu warna, kekeruhan dan suhu.
Sifat biologi air terdiri dari dua parameter, pokok yaitu jenis dan jumlah hewan yang hidup. Sedangkan sifat kimia terdiri dari lima parameter pokok, yaitu pH, oksigen (O2), karbondioksida (CO2), alkalinitas dan amoniak (NH3). Untuk memeriksa kualitas air, sebaiknya minta bantuan balai penelitian, peguruan tinggi atau instansi terkait lainnya.
Berikut beberapa parameter kualitas air yang baik untuk budidaya ikan mas : suhu air 25 – 30 O C, warna hijau kecoklatan, kekeruhan 20 – 40 cm oleh plankton, oksigen minimal 4 mg/l, karbondioksida maksimal 25 mg/l, pH 6,5 – 7,5, amoniak maksimal 0,1 mg/l, dan alkalinitas 50 – 30 mg/l.
23.Simpel Tahu Kualitas Air
Kualitas air untuk ikan mas memang harus diperiksa agar air itu baik untuk kehidupan ikan mas. Cara yang baik dengan meminta bantuan balai-balai penelitian perikanan atau peguruan tinggi. Namun cara itu memerlukan waktu yang lama. Sedangkan waktu sangat berharga buat anda. Selain itu juga memerlukan biaya yang besar. Padahal uang itu bisa digunakan untuk keperluan lainnya.
Ada satu cara yang paling sederhana untuk melakukannya, yaitu dengan melihat kehidupan ikan nila, nilem dan tawes. Bila ketiga jenis ikan itu bisa hidup dengan baik, maka air itu cocok juga untuk ikan mas. Bila ketiga ikan itu mati, atau tidak bisa hidup dengan baik berati kualitas air di sana tidak cocok untuk ikan mas. Ingat jangan sekali-kali melihat kehidupan ikan lele, karena ikan lele tahan hidup pada kualitas air yang kurang baik.
24. Menjaga kualitas Air
Air dalam kolam ikan mas harus dipertahankan agar tetap baik. Pada kualitas air yang baik, ikan mas akan hidup dengan baik dan tumbuh dengan cepat. Salah satu cara yang baik adalah dengan memberikan debit air yang cukup. Dan debit air yang masuk ke setiap kolam harus diatur.
Debit air yang besar belum tentu cocok untuk ikan mas. Selain itu sangat tidak ekonomis, karena air kelebihannya bisa untuk kolam lain. Untuk kolam seluas 200 – 300 m2 bisa diberi debit antara 1 – 2 ltr/detik, kolam seluas 400 – 600 m2 bisa diberi debit antara 4 – 5 ltr/detik, sedangkan kolam seluas 1.000 m2 bisa diberi debit antara 8 – 10 ltr/detik.
25. Mengatasi Sampah
Air yang mengalir dalam sebuah sumber air tidak selalu bersih. Ada sumber air yang banyak mengandung sampah, terutama air yang sudah melewati perkampungan penduduk atau pasar. Sampai bisa menghalangi air yang masuk ke sebuah areal perkolaman, sehingga air itu tidak cukup untuk seluruh kolam.
Cara yang paling mudah adalah dengan memasang saringan dari besi atau bambu. Sampah yang menempel pada saringan harus dibuang agar air bisa mengalir dengan deras. Pembuangan sebaiknya dilakukan minimal dua kali, yaitu pagi, dan sore hari. Selain itu, pembuangan sampai juga dilakukan sesudah hujan.
26. Mengatasi Lumpur
Selain sampah, air yang mengalir pada saluran sering mengadung lumpur. Lumpur bisa berasal dari sawah yang baru dibajak, bisa juga karena telah terjadi hujan deras. Lumpur yang terlalu banyak bisa menurunkan kualitas air. Selain itu lumpur juga bisa menimbulkan pendangkalan pada kolam.
Cara sederhana untuk me-ngatasi hal itu dengan membuat kolam atau bak pengendapan. Dengan cara itu, lumpur akan mengendap dan air yang masuk ke perkolaman bisa lebih bersih.
Cara lainnya dengan membuat filter.
Sungai sangat kotor. Terutama setelah hujan. Ada banyak polutans sana, sampah, lumpur, daun, dan polutans lainnya. Semuanya sangat mengganggu aktivitas budaya.
Sampah dapat memblokir air saat ini, hal ini dapat menyebabkan banjir, air kurang kolam. Sampah juga membawa penyakit. Lumpur bisa shallowe kanal, dan membuat banjir, sedikit air ke kolam. Lumpur juga shallowe kolam.
Filter adalah salah satu facillity untuk mencegah mereka. Hal itu membuat di depan kolam, dengan semen. Sebuah filter memiliki 8 bagian, adalah lubang drain inlet, bar, tangki sedimen, filter, tangki air yang jernih, keluar saluran, outlet,.
Ukuran filter tergantung dari debit. Debit 10 liter / detik, membuat filter dengan panjang 5 m, lebar 2 m, dan dalamnya 2 m. Disharge 20 liter / detik, membuat filter dengan panjang 6 m, lebar 3 m, dan dalamnya 2 m.
Inlet dibuat dekat sungai, lebar 0,5 - 1 m, kedalaman 0,3 - 0,5 m. Inlet fucnted oleh air air. Pada bagian ini membuat sebuah bar dengan bar ion 0,6 cm diameter, dan jarak 2 cm. Bar functed untuk memblokir sampah.
Tangki sedimen dilakukan setelah masuk, dengan panjang 2 m dari 5 m. Bagian ini dibuat zig-zag, dan di bagian bawah membuat lubang untuk tamasya lumpur. Tangki sedimen functed oleh lumpur blok, sehingga watter followe saat ini.
Setelah tangki sedimen, dibuat filter, dengan 1 m dari 5 m. Ini adalah bagian utama filter. Dalam bagian ini semua pulutas disaring, sehingga air yang memiliki pemikiran yang jelas. Bahan Filter, adalah sirtu, pasir, dan serat sawit.
27. Mengatur Pengairan Kolam
Perkolaman ikan mas, atau ikan lainnya adalah suatu areal yang memiliki minimal 4 buah kolam. Sebuah perkolaman bisa sampai puluhan bahkan ratusan kolam. Pengairan suatu perkolaman harus diatur, agar kualitas air kolam tetap baik. Selain itu juga agar mudah pengelolaannya. Pengairan kolam ada dua sistem, yaitu seri dan paralel.
Seri adalah sistem pengairan kolam dimana setiap kolam tidak mendapat air baru dari saluran pemasukan, tetapi air hanya dialirkan ke sebuah kolam dan air itu dialirkan lagi ke kolam lain. Sistem pengairan ini kurang baik, karena tidak dapat menjaga kualitas air kolam. Selain itu, sistem ini sulit dalam pengelolaannya, terutama sewaktu panen. Bila kolam bagian atas dipanen akan mengganggu kolam bagian bawahnya.
Paralel adalah sistem pengairan dimana setiap kolam mendapa air baru atau air yang sudah dialirkan tidak dialirkan ke kolam lain. Sistem pengairan ini yang baik, karena kualitas air kolam dapat terjaga. Selain itu, sis-tem ini mudah dalam pengelolaannya. Bila kolam satu dipanen tidak mengganggu kolam lain.
Sebuah perkolaman dengan pengairan sistem seri akan terdiri dari tiga bagian, yaitu saluran masuk, kolam dan saluran pembuangan. Saluran pemasukan dibuat di bagian tengah, saluran tengah dibuat di tepi atau di belakang kolam. Sementara kolam dibuat antara saluran pemasukan dan saluran pembuangan.
28. Sarana Pembenihan
Sarana pembenihan ikan mas terdiri dari kolam induk jantan dan betina, kolam pemijahan dan kolam pendederan.
Kolam induk jantan dan betina
Kolam induk jantan dan betina adalah tempat untuk pematangan gonad induk jantan dan betina, sebelum dan sesudah dipijahkan. Kolam induk jantan dan betina harus dibuat terpisah, agar tidak terjadi pemijahan liar.
Kedua kolam tersebut sebaiknya dibuat dari beton, atau tembok, dan ukurannya tidak terlalu luas, maksimal 50 m2. Tujuannya agar memudahkan dalam pengeringan sewaktu seleksi.
Kalau tidak dibuat dari beton, bisa juga kolam tanah, asalkan pematangnya kuat. Seperti kolam-kolam lainnya, kolam-kolam ini dilengkapi dengan lubang pemasukan, dan pengeluaran air. Keadaan dasar kolam harus melandai ke lubang pengeluaran air.
Kolam pemijahan dan penetasan
Kolam pemijahan adalah tempat untuk mempersatukan induk jantan dan betina agar terjadi pemijahan. Kolam ini sebaiknya dibuat dari beton, agar telur-telurnya tidak terbungkus lumpur, dan dibuat tidak terlalu luas, maksimal 12 m2, panjang 4 m, lebar 3 m, dan tinggi 1 m.
Selain dibuat dari beton, kolam pemijahan bisa juga berupa kolam tanah. Bahkan di beberapa tempat di Jawa Barat, kolam pemijahan ini sering disatukan dengan kolam pendederan. Tujuannya agar memudahkan dalam menebarkan larva.
Biasanya kolam pemijahan ini digunakan pula sebagai kolam penetasan. Pada cara ini yang diambil dari kolam pemijahan induk jantan dan betina. Kalau penetasan akan dilakukan di tempat lain, maka kolam penetasan harus dibuat tersendiri. Pada cara ini, yang dipindahkan bukan induk, tetapi telurnya.
Kolam pendederan
Kolam pendederan adalah tempat untuk memelihara larva hingga sangkal, atau benih yang siap dipelihara di tempat pembesaran. Kolam pendederan terdiri dari tiga buah, yaitu kolam pendederan pertama, kolam pendederan kedua, dan kolam pendederan ketiga.
Kolam pendederan sebaiknya bukan kolam beton, tetapi kolam tanah, karena kolam tanah lebih subur dibandingkan dengan kolam beton. Di kolam tanah, larva atau benih akan lebih cepat pertumbuhannya.
Kolam pendederan harus luas, berukuran antara 500 – 1.000 m2. Selain lubang pemasukan (inlet), dan pengeluaran air (outlet), kolam pendederan harus dilengkapi dengan kemalir, agar memudahkan dalam pemanenan.
29.Sarana 1 Ton Sangkal
Produksi sangkal ikan mas (10 – 12 cm) setiap periode sangat tergantung dari hasil larva dari pemijahan. Setiap pemijahan, setiap kilogram induk betina bisa menghasilkan benih ukuran 2 – 3 cm antara 20 – 30 ekor.
Untuk induk 3 kg bisa menghasilkan benih ukuran 2 – 3 cm antara 60 – 90 ekor. Namun karena adanya pengaruh Koi Herpes Virus (KHV), mortalitas pada pendederan masi tinggi. Karena itu, untuk menghasilkan 1.000 kg sangkal, perlu 2 induk ukuran masing-masing 3 kg.
Jadi untuk menghasilkan sebanyak itu memerlukan 2 buah kolam pemijahan seluas masing-masing 8 m2, 4 buah kolam pendederan pertama seluas masing-masing 500 m2, 2 buah kolam pendederan dua seluas 1.000 m2, dan dua buah kolam pendederan tiga seluas 1.000 m2.
30.Membuat Kolam
Kolam ikan mas, atau kolam ikan lainnya bisa diartikan suatu genangan air yang sengaja dibuat manusia yang keadaannya dapat dikendalikan. Kolam harus memenuhi tiga persyaratan, yaitu dapat menampung air dalam volume yang besar, mudah diairi dan dikeringkan serta dapat terhindar dari banjir.
Kolam yang baik memiliki lima bagian penting, yaitu pematang, pintu pemasukan, pintu pengeluaran, kema-lir dan kobakan. Pematang dibuat keliling dengan ketinggian antara 80 – 100 cm. Pematang juga dibuat miring ke dalam dan keluar kolam. Lebar bagian atas minimal 40 cm dan lebar bagian bawah minimal 80 cm.
Pintu pemasukan dibuat dekat saluran pemasukan dengan pipa paralon berdiameter 4 inchi. Bagian itu tidak boleh menyentuh permukaan air untuk menjaga agar ikan tidak keluar. Jarak antara pintu pemasukan dengan permukaan air minimal 20 cm. Selain untuk menjaga agar ikan tidak keluar, tingginya bagian ini bertujuan agar selalu terjadi difusi oksigen dalam kolam.
Pintu pengeluaran dibuat dekat saluran pembuangan dengan menggunakan monik, salah satu bentuk pintu pengeluaran yang paling praktis. Selain monik, lubang pengeluaran air, bisa juga dibuat dengan bentuk L, yaitu dibuat dari pipa paran. Hanya bentuk ini kurang praktis.
Untuk lebih jelasnya, lubang pengeluaran monik dapat dilihat dalam buku Pembenihan dan pembesaran nila GIFT, karya Usni Arie yang diterbitkan oleh Penebar Swadaya Jakarta.
Kemalir dibuat di dasar kolam dengan lebar antara 40-50 cm dan tinggi 10-20 cm. Arahnya memanjang dari pintu pemasukan ke pintu pengeluaran. Fungsi utama kemalir untuk memudahkan saat panen. Fungsi lainnya untuk tempat berlindung ikan pada siang hari.
Kobakan dibuat di dasar, depan pintu pengeluaran dengan panjang 1,5 m, lebar 1 m dan tinggi 20-30 cm. Kobakan berfungsi sebagai tempat berkumpulnya ikan waktu panen, sehinga mudah menangkapnya. Pada kemalir yang baik, benih ikan yang dipanen tidak akan banyak yang mati.
sumber: http://solusiikanmas.blogspot.com
Baca Selengkapnya......